News Update :
Home » » Kenali Penyebab Infeksi Sinusitis Sejak Dini

Kenali Penyebab Infeksi Sinusitis Sejak Dini


Infeksi sinusitis adalah penyakit yang serius. Banyak orang yang menganggap sepele penyakit ini. Padahal di Amerika, tiap tahunnya 31 juta orang terkena infeksi sinus. Kenali penyebabnya dan cara mencegahnya.

Infeksi sinusitis dikenal dengan istilah rhinosinusitis. Sebanyak 14 persen orang dewasa di Amerika terserang rhinosinusitis setiap tahunnya dan sebanyak 91,2 juta orang harus berobat ke rumah sakit.

Seperti dikutip dari Health, Rabu (7/10/2009), infeksi sinus bisa menyebabkan beberapa gejala seperti suara sengau, batuk dan demam yang berkepanjangan. Pada kasus yang lebih serius, bisa tumbuh polip. Studi yang dimuat dalam The American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery menemukan bahwa infeksi sinusitis lebih banyak dialami wanita ketimbang pria.


Kebanyakan penyebabnya adalah adanya bakteri yang berkembang dalam sinusnya, yaitu di bagian belakang hidung, mata, dan tulang pipi. Sinus sendiri merupakan rongga kosong dalam tulang tengkorak kepala (pada daerah sekitar hidung) yang berisi udara.

Udara dingin dan alergi akan memperparah infeksi karena menyebabkan membran selaput lendir di bagian sinus membengkak. Hal itu membuat jalannya ingus terhambat dan terjebak di dalamnya, yang kemudian membuat bakteri berkembang di daerah itu. Akibatnya, rasa sakit di bagian kepala dan wajah pun akan terasa.

Menurut sebuah survei, sebanyak 73 juta orang di Amerika terbatas aktivitasnya karena penyakit ini. Antibiotik mungkin bisa menghilangkan infeksi sinus oleh bakteri, tapi jika yang menyerang adalah virus, antibiotik tidak akan berguna.

Namun studi terakhir yang dimuat dalam jurnal The American Medical Association, antibiotik ternyata diketahui tidak efektif dan tidak mengenai sasaran. Para pakar pun merekomendasikan pendekatan lain seperti menggunakan ibuprofen atau menghirup uap panas dengan menggunakan air garam.

Gejala yang umumnya terjadi pada penderita sinusitis diantaranya sakit kepala (biasanya saat bangun tidur), ingus berwarna kuning atau kehijauan, nafas bau, batuk berlendir, demam tinggi (di atas 39o Celcius), sakit gigi dan kurang sensitif terhadap rasa dan bau.

Mereka yang berisiko terkena sinus adalah mereka yang sering terkena flu, infeksi pernafasan oleh bakteri atau virus, patah hidung, adanya polip di bagian hidung. Faktor lainnya seperti merokok, polusi air, pemakaian obat decongestant (obat menghilangkan hidung mampet), udara dingin, penyelam, penerbang dan berenang di air yang terkontaminasi.

Sumber: detikcom
Share this article :

Posting Komentar

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2011. Bramatyo . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger